Anda harus mengerti perbedaan antara kebutuhan dan keinginan. untuk memudahkannya, tulis hal-hal yang ingin anda lakukan bila mendapatkan pinjaman tersebut. Misalnya membeli mesin produksi, membeli pick-up, merenovasi tempat usaha, dan sebagainya.
Setelah itu, hitung kemampuan anda mengembalikan pinjaman tersebut.Ingat anda harus mengajukan pinjaman maksimal 30% dari omzet perusahaan. Jangan sampai besar pasak dari pada tiang. Sebab anda masih harus membayar gaji pegawai, pembayaran kiriman barang dari suplier dan sebagainya. Dari situ anda bisa menghitung mana yang benar-benar menjadi kebutuhan.
Seperti yang telah diungkapkan sebelumnya sebelum menyetujui permohonan kredit, pemohon bank biasanya member syarat bahwa usaha telah berjalan sedikitnya enam bulan.
Jadi, kalau anda membutuhkan dana untuk memulai usaha, gunakan sumber dana lainnya terlebih dahulu. Bila bisnis sudah berjalan enam bulan, anda bisa mengajukan kredit ke bank untuk memperbesar usaha.
Proses pengajuan kredit.
1. Membawa kelengkapan dokumen. Untuk peminjam dibawah Rp. 50 juta, anda tak perlu membuat proposal kredit. Kendati demikian, anda harus membawa beberapa dokumen penting, diantaranya KTP, surat-surat jaminan seperti buku nikah (bagi yang sudah menikah), Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), bukti kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB), sertifikat tanah, dan sebagainya. Selain membawa dokumen asli, ada baiknya anda menyiapkan fotocopy surat-surat tersebut.
Bila anda sudah memiliki surat ijin usaha perusahaan (SIUP) dan tanda daftar perusahaan (TDP), itu lebih baik. Satukan dokumen-dukumen tersebut dalam map.
2. Berkonsultasi dengan pihak bank, ketika sudah sampai bank tapi anda tidak tahu harus bertemu dengan siapa, cari saja yang ada tulisan "costumer service". Nantinya costumer service yang akan membantu anda.
Jangan sekali-kali berbohong saat menyampaikan maksud dan tujuan anda, costumer service yang berpengalaman pasti tahu anda sedang berbohong atau tidak. Setelah anda mengutarakan maksud dan tujuan peminjaman, costumer service akan membantu memilih jenis kredit yang sesuai dengan rencana usaha anda.
3. Mengisi Formulir Kredit, Setelah mendengar penjelasan anda, pihak bank akan memberikan formulir yang harus anda isi. Selain itu, mereka juga akan meminta anda menyerahkan beberapa dokumen untuk diperiksa. Serahkan map berisi dokumen yang telah anda siapkan sebelumnya. Dimeja costumer service, anda akan diminta melengkapi data, seperti nama, nama suami atau istri, pekerjaan (Jika saat ini anda berstatus karyawan), nomor ktp, alamat rumah, nama usaha, keperluan kredit, penghasilan dan pengeluaran perbulan, dan jenis agunan atau jaminan.
4. Mencermati perjanjian kredit, Sebelum menandatangani akad kredit, anda harus mencermati perjanjian kredit yang anda pilih. Jangan malu atau takut bertanya bila ada hal-hal yang tidak jelas, daripada anda mengalami kesulitan dikemudian hari.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah jangka waktu pengembalian pinjaman, suku bunga, jatuh tempo bunga, plafon kredit, denda, penyerahan agunan, perpanjangan izin usaha, perusahaan management atau pengurus, larangan pengalihan fungsi agunan, penyerahan laporan keuangan secara berkala. Setelah anda melengkapi dan menandatangani formulir dan perjanjian akad kredit, pihak bank akan memproses pengajuan kredit anda.
5. Survei Lokasi, Biasanya, beberapa hari atau minggu setelah anda mengajukan kredit, pihak bank akan melakukan survei kerumah dan kelokasi usaha. Jangan takut, terima petugas bank dengan baik. Mereka akan melihat kondisi rumah, tempat usaha, dan agunan yang anda ajukan.
6. Persetujuan Permohonan Kredit, jika permohonan kredit disetujui, pihak bank akan mencairkan kredit. Besarnya pinjaman bisa sama dengan yang anda ajukan atau kurang dari itu atau tak tertutup kemungkinan, pihak bank tidak menyetujui permohonan kredit anda. Semua tergantung dari hasil survei nilai taksiran agunan, prospek usaha dan latar belakang.
Jumlah pinjaman yang anda peroleh biasanya antara 60% hingga 80% dari nilai agunan anda (bisa berupa tanah, rumah, kendaraan bermotor dan sebagainya). Katakanlah jika anda menjamin mobil toyota alphard senilai Rp. 400 juta, maka jumlah pinjaman dana yang anda dapatkan hanya sekitar Rp. 300 juta.
Anda harus ingat, bank memiliki data historis yang baik. Meski anda pernah meminjamkan dana ke bank lain (Bank X) Tapi pengembalian kurang lancar, bank yang anda tuju saat ini (Bank Y) akan memperhatikannya.
7. Bank Monitor Usaha Anda, Setelah dana anda cair, pihak bank akan terus memonitor usaha anda, kebijakan ini tergantung masing-masing bank. Namun, pada dasarnya mereka ingin memastikan usaha anda.
8. Pembayaran Usaha Anda, tentu saja, tiap bulan anda harus membayar cicilan kredi. Usahakan selalu membayar cicilan tepat waktu. Hal ini penting, bukan hanya untuk pihak bank, tapi untuk diri anda sendiri (ingat tentang data historis bank).
Agar tak kesulitan, buat anggaran tiap bulan yang diambil dari omzet usaha. tapi yang paling penting adalah soal kedisiplinan anda.
Anda harus ingat, bank memiliki data historis yang baik. Meski anda pernah meminjamkan dana ke bank lain (Bank X) Tapi pengembalian kurang lancar, bank yang anda tuju saat ini (Bank Y) akan memperhatikannya.
7. Bank Monitor Usaha Anda, Setelah dana anda cair, pihak bank akan terus memonitor usaha anda, kebijakan ini tergantung masing-masing bank. Namun, pada dasarnya mereka ingin memastikan usaha anda.
8. Pembayaran Usaha Anda, tentu saja, tiap bulan anda harus membayar cicilan kredi. Usahakan selalu membayar cicilan tepat waktu. Hal ini penting, bukan hanya untuk pihak bank, tapi untuk diri anda sendiri (ingat tentang data historis bank).
Agar tak kesulitan, buat anggaran tiap bulan yang diambil dari omzet usaha. tapi yang paling penting adalah soal kedisiplinan anda.