Pak hartono guru jaga di satu sekolah hari itu mengantar Budi seorang murid pindahan baru dari sekolah lain.

Kepada Kepala sekolah Pak Hartono berkata,"Menurut laporan dari sekolahnya yang lama anak ini pintar dan rajin,hanya kebiasaan jeleknya adalah segala sesuatu di jadikannya bahan untuk judi."

Kepala sekolah memanggil Budi dan bertanya,"menurut catatan yang saya terima kamu memang pintar,tetapi juga pintar judi."

"Apa saja yang biasa kau pakai untuk judi?"

"Apa saja pak?"Kalau Bapak mau,saya berani bertaruh dangan uang sekolah saja sebesar Rp 200.000,-bahwa Kepala Bapak bagian atas ada pitaknya."Kepala Sekolah dengan niat untuk memberi pelajaran agar Budi kapok dan tidak mengulangi lagi,menyetujuinya.

"Oke,"kata kepala sekolah,coba lihat,apakah ada pitaknya?"

Kepala sekolah menundukkan kepalanya dan Budi memeriksa kalau-kalau melihat pitak di situ.

"Bapak menang.Ternyata kepala Bapak memang tidak ada pitaknya."

Begitu Budi keluar ruangan,Kepala sekolah menelpon Pak Hartono dan berkata,"Penjudi itu telah kubuat kapok sekarang.Seluruh uang sekolahnya sebesar Rp 200.000.-sudah kuambil karena dia kalah bertaruhan denganku."

"Bapak jangan senang dulu,"kata Pak Hartono dengan sedih."Dia baru saja bertaruh dengan ku sebesar Rp 500.000,- bila dia dapat memegang dan memeriksa kepala Bapak."